![]() |
PT Astra International Tbk |
PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan penurunan laba bersih 11,79% pada paruh pertama tahun ini. Apa penyebabnya?
Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto laba bersih ASII terkoreksi 11,79% y-o-y menjadi Rp7,11 triliun dari Rp8,06 triliun pada semester I/2015. Pendapatan perseroan juga merosot 4,65% y-o-y menjadi Rp88,2 triliun dari Rp92,5 triliun di periode yang sama setahun silam.
"Grup Astra mengalami penurunan pendapatan bersih di sektor alat berat dan pertambangan serta agribisnis, sementara kontribusi pendapatan bersih dari Toyota sales operation juga menurun setelah restrukturisasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) berlaku efektif pada awal tahun ini," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (28/7/2016).
Dia menambahkan, laba bersih Grup Astra selama semester pertama menurun, walaupun terjadi kenaikan keuntungan pada sektor otomotif dari peluncuran produk baru.
Hal ini disebabkan oleh pelemahan harga komoditas yang berpengaruh negatif terhadap sektor alat berat, kontraktor pertambangan serta operasional agribisnis dan kenaikan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan pada Permata Bank yang berujung terhadap menurunnya kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan.
Kinerja anak usaha ASII di sektor alat berat dan pertambangan menjadi lini paling terpuruk dengan penurunan 45% menjadi Rp1,12 triliun dari Rp2,04 triliun. Lini jasa keuangan mengekor dengan koreksi 40% menjadi Rp1,25 triliun dari Rp2,08 triliun.
Sektor penopang utama Grup Astra masih digenggam oleh divisi otomotif yang tumbuh 13% y-o-y mencapai Rp3,86 triliun dari Rp3,42 triliun. Pertumbuhan laba tertinggi terjadi di sektor infrastuktur, logistik, dan lainnya yang melesat 156% menjadi Rp174 miliar dari Rp68 miliar.
Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto laba bersih ASII terkoreksi 11,79% y-o-y menjadi Rp7,11 triliun dari Rp8,06 triliun pada semester I/2015. Pendapatan perseroan juga merosot 4,65% y-o-y menjadi Rp88,2 triliun dari Rp92,5 triliun di periode yang sama setahun silam.
"Grup Astra mengalami penurunan pendapatan bersih di sektor alat berat dan pertambangan serta agribisnis, sementara kontribusi pendapatan bersih dari Toyota sales operation juga menurun setelah restrukturisasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) berlaku efektif pada awal tahun ini," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (28/7/2016).
Dia menambahkan, laba bersih Grup Astra selama semester pertama menurun, walaupun terjadi kenaikan keuntungan pada sektor otomotif dari peluncuran produk baru.
Hal ini disebabkan oleh pelemahan harga komoditas yang berpengaruh negatif terhadap sektor alat berat, kontraktor pertambangan serta operasional agribisnis dan kenaikan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan pada Permata Bank yang berujung terhadap menurunnya kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan.
Kinerja anak usaha ASII di sektor alat berat dan pertambangan menjadi lini paling terpuruk dengan penurunan 45% menjadi Rp1,12 triliun dari Rp2,04 triliun. Lini jasa keuangan mengekor dengan koreksi 40% menjadi Rp1,25 triliun dari Rp2,08 triliun.
Sektor penopang utama Grup Astra masih digenggam oleh divisi otomotif yang tumbuh 13% y-o-y mencapai Rp3,86 triliun dari Rp3,42 triliun. Pertumbuhan laba tertinggi terjadi di sektor infrastuktur, logistik, dan lainnya yang melesat 156% menjadi Rp174 miliar dari Rp68 miliar.
Uraian | Laba bersih 1H-2016 | Laba bersih 1H-2015 | Perubahan (%) |
Otomotif | 3.864 | 3.422 | 13 |
Jasa keuangan | 1.253 | 2.085 | (40) |
Alat berat & pertambangan | 1.121 | 2.048 | (45) |
Agribisnis | 631 | 354 | 78 |
Infrastruktur, logistik, dan lainnya. | 174 | 68 | 156 |
Teknologi informasi | 73 | 75 | (3) |
Konsolidasian | 7.116 | 8.052 | (12) |
Posting Komentar